_Assalamu’alaikum Warohmatulloh Wabarokatuh._ Hai Sahabat ! Apa kabar ? Semoga kita semua selalu dilindungi oleh Allah SWT dari segala macam marabahaya. Kali ini kita akan membahas mengenai Iman atau Keimanan.
Pertama kita akan membahas mengenai pengertian iman.

Iman secara bahasa berarti kepercayaan. Sedangkan secara istilah, iman (beriman) adalah meyakini kebenaran ajaran-ajaran Islam, menerima dan berkomitmen kepada syariat Islam lahir dan batin.
Selanjutnya kita akan mengetahui unsur-unsur iman.

Iman terdiri dari tiga unsur :
1. Keyakinan hati atas ajaran-ajaran Islam.
2. Hati yang ditumbuhkan oleh keyakinan tersebut, seperti ikhlas, kecintaan kepada Alloh, takut kepada-Nya, tawakal dan lainnya.
3. Amal-amal sholih anggota badan seperti mengucapkan dua kalimat syahadat, semua zikir kepada Alloh, sholat, puasa, haji dan lain sebagainya.
Jika salah satu dari tiga unsur iman tersebut di atas tidak ada, maka ini berarti tidak adanya iman. Dengan demikian perkataan bahwa iman hanya di dalam hati adalah salah.
Karena iman terdiri dari apa-apa yang di hati (batin) dan yang tampak (lahir) maka hanya Alloh-lah yang mengetahui bobot keimanan seorang yang beriman. Adapun penilaian iman seseorang melalui atribut yang dipakainya adalah suatu kesalahan yang besar.
Setelah kita mengetahui pengertian dan unsur iman, tentunya kita harus mengetahui rukun iman.

Rukun iman ada enam yaitu:
1. Iman kepada Alloh
2. Iman kepada para Malaikat
3. Iman kepada kitab-kitab
4. Iman kepada para Rosul
5. Iman kepada hari akhir
6. Iman kepada qodar (takdir) baik dan buruknya dari Alloh.
Iman bisa bertambah dan berkurang. Bertambahnya iman dengan ilmu dan amal-amal sholeh. Iman juga bisa berkurang dikarenakan perbuatan maksiat.
Derajat keimanan orang-orang beriman bertingkat-tingkat. Derajat iman para Rosul tidaklah sama dengan selain mereka. Demikian pula derajat iman para sahabat Nabi dibanding iman orang-orang sesudah mereka. Perbedaan kekuatan dan derajat iman di antara orang-orang yang beriman menyebabkan berbedanya derajat mereka di akhirat kelak.